Info Updatez - Ribuan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, minta dipertemukan dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Mereka ingin menyampaikan tuntutannya kepada sang Wamen.
“Kami ingin bertemu langsung dengan wamen atau menteri untuk menanyakan Peraturan Pemerintah soal remisi. Kami tak mau bertemu yang lain. Hanya mereka yang punya kewenangan soal itu,” kata Wak Genk, narapidana kasus terorisme yang menghuni LP Tanjung Gusta, Jumat 12 Juli 2013.
Wak Genk berorasi lewat pengeras suara. Ia memimpin ribuan narapidana lain dalam kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta. Wak Genk adalah napi teroris yang beberapa waktu silam merampok Bank CIMB Niaga di Medan.
Napi Tanjung Gusta memprotes Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 yang dianggap merugikan mereka. PP tersebut menyebutkan bahwa napi kasus korupsi, narkoba, dan terorisme tidak mendapatkan remisi, pun menjelang Hari Ulang Tahun RI.
Sebelum kerusuhan terjadi, para napi sudah pernah mempertanyakan dan memprotes PP tersebut. Mereka khawatir tidak mendapat remisi ketika 17 Agustus nanti
Ada empat mayat diboyong petugas dari dalam lapas. Saat mengevakuasi, petugas dibantu napi menunjukkan di mana letak korban tewas saat kejadian berlangsung. "Yang pertama napi, yang kedua petugas penjara. Ini ada juga satu yang perempuan," kata beberapa napi yang ikut membantu evakuasi
Hingga pukul 04.00 WIB. Sudah ada 5 korban tewas berhasil di evakuasi oleh petugas. Korban pertama yang dievakuasi lebih dulu dalam perjalanan ke rumah sakit meninggal dunia.
Sebelumnya seorang pria digotong oleh personel kepolisian berseragam preman keluar dari dalam lapas Tanjung Gusta saat polisi berusaha mendekat ke pintu utama lapas sekitar pukul 01.45 WIB.
Meski mendapat serangan lemparan batu dari dalam, polisi berhasil mengangkut seorang pria yang kondisinya mengenaskan tersebut. Pria ini mengalami luka bakar dan ditemukan di dekat pintu keluar.
Belum diketahui identitasnya pria yang diangkut dalam keadaan telanjang dan mengalami luka bakar dan ditutupi dengan plastik oleh kepolisian. Polisi langsung memasukkannya ke dalam ambulans.
Informasi yang dihimpun VIVAnews dari beberapa petugas, diduga pria tersebut adalah petugas lapas. "Kayaknya itu petugas penjara, namanya Bonar. Tapi belum tahu juga, sekilas saya lihat seperti Bonar. Mudah-mudahan bukan dia," kata salah seorang sipir di luar lapas.
Pihak kepolisian menduga masih ada belasan petugas lapas yang terjebak di dalam lapas. Belum diketahui kabar para sipir penjara yang masih ada di dalam.
Hingga pukul 04.00 WIB. Sudah ada 5 korban tewas berhasil di evakuasi oleh petugas. Korban pertama yang dievakuasi lebih dulu dalam perjalanan ke rumah sakit meninggal dunia.
Sebelumnya seorang pria digotong oleh personel kepolisian berseragam preman keluar dari dalam lapas Tanjung Gusta saat polisi berusaha mendekat ke pintu utama lapas sekitar pukul 01.45 WIB.
Meski mendapat serangan lemparan batu dari dalam, polisi berhasil mengangkut seorang pria yang kondisinya mengenaskan tersebut. Pria ini mengalami luka bakar dan ditemukan di dekat pintu keluar.
Belum diketahui identitasnya pria yang diangkut dalam keadaan telanjang dan mengalami luka bakar dan ditutupi dengan plastik oleh kepolisian. Polisi langsung memasukkannya ke dalam ambulans.
Informasi yang dihimpun VIVAnews dari beberapa petugas, diduga pria tersebut adalah petugas lapas. "Kayaknya itu petugas penjara, namanya Bonar. Tapi belum tahu juga, sekilas saya lihat seperti Bonar. Mudah-mudahan bukan dia," kata salah seorang sipir di luar lapas.
Pihak kepolisian menduga masih ada belasan petugas lapas yang terjebak di dalam lapas. Belum diketahui kabar para sipir penjara yang masih ada di dalam.
sumber : http://nasional.news.viva.co.id



